Dengan maraknya penculikan anak yang terjadi belakangan ini, maka banyak orang tua merasa khawatir akan keselamatan dan keamanan anak mereka saat berada di luar rumah.
Kekhawatiran tersebut merupakan hal yang wajar, namun hal itu tak mungkin menjadikan Anda sebagai ‘satpam’ yang harus terus menguntit ke mana pun buah hati pergi.
Tak dapat dipungkiri, memang ada banyak hal yang berubah belakangan ini. Jika pada zaman dulu, orang asing hanya mencakup orang tak dikenal yang nyata di depan mata saja, namun dalam dunia canggih seperti sekarang pun, anak-anak bisa berinteraksi dengan puluhan bahkan mungkin ratusan orang asing lewat internet.
Jadi, bagaimana cara Anda dalam mendidik buah hati tersayang tentang sikap yang harus mereka ambil jika berhadapan dengan orang yang tidak mereka kenal? Mari kita simak bersama. [break]
Terbuka dan jelaskan pada mereka
Anak-anak perlu tahu bahwa ada orang-orang asing di luar sana yang bisa mengancam keamanan dan keselamatan mereka. Dengan memberitahu kenyataan tersebut, maka akan membuat buah hati Anda lebih waspada jika bertemu dengan orang yang tidak dikenal.
Selain itu, mintalah pada mereka untuk selalu terbuka pada Anda sebagai orang tua. Katakan dengan tegas bahwa Anda tidak bermaksud mengorek atau mencampuri kehidupan mereka, Anda hanya ingin melindungi mereka. Jika Anda berbicara dengan jelas, maka anak akan lebih mudah mengerti dan tidak salah paham.
Keamanan di dunia maya
Ingatkan anak untuk tidak gegabah memberitahukan jati diri mereka pada orang-orang yang berinteraksi dengan mereka via internet, entahkah itu pada teman baru atau orang yang mengaku sebagai anggota keluarga jauh sekalipun. Jika perlu, sering-seringlah bertanya pada buah hati tentang teman-teman barunya. [break]
Keamanan di dunia nyata
Untuk menghadapi kehidupan nyata sehari-hari, anak perlu tahu bahwa mereka tidak boleh berbicara terlalu banyak dengan orang asing. Katakan pada mereka bahwa mereka tetap harus menjawab dengan ramah bila ada orang asing yang bertanya, misalnya tentang “Jam berapa sekarang, dik?”
Namun, mereka dilarang untuk meneruskan pembicaraan dengan orang asing tersebut. Bila orang tersebut yang terus mengajak anak Anda bicara, maka minta anak untuk menjawab singkat, seperti “ya”, “tidak”, atau “tidak tahu”. Tekankan pada anak untuk tidak memberitahu informasi penting apapun, misalnya tentang alamat rumah, nama orang tua, dan sebagainya.
Bila anak ditawari sesuatu, entah permen atau minuman, maka katakan pada mereka untuk menolak, atau menerima tapi tidak memakannya. Kita tidak pernah tahu apa yang ada dalam minuman atau permen tersebut, bukan?! Jadi, tak ada salahnya jika kita berhati-hati.
Untuk hal ekstrim yang sudah mulai membuat anak merasa tidak nyaman, maka Anda bisa menyarankan mereka untuk mencari pertolongan pada khalayak ramai yang ada di situ. Mintalah pada buah hati Anda untuk selalu waspada dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka.