Sebuah survei menunjukkan bahwa walaupun anak usia remaja tampaknya kurang dengar-dengaran terhadap nasehat orang tuanya, namun fakta menyatakan bahwa mereka sebenarnya sangat menyimak.
Lalu, pembicaraan tentang apa yang kira-kira paling berpengaruh dalam kehidupan para remaja tersebut?
Rokok adalah salah satunya.
Ya, saat menyinggung batang berisi tembakau tersebut, omongan ayah bisa membuat perbedaan besar jika dibandingkan dengan larangan keras yang biasa dikeluhkan para ibu.
Nasehat ayah bisa membuat para remaja ini menang terhadap godaan merokok, sehingga kemungkinan untuk anak menjadi perokok jadi lebih kecil.
Studi terbaru dari Dr. James White Cardiff University’s School of Medicine (Inggris) menemukan bahwa para remaja (baik laki-laki maupun perempuan) didapati cenderung berkata “tidak” untuk tawaran merokok yang mungkin diberikan lingkungan atau teman-teman mereka. Mereka yang cenderung menolak tersebut didapati lebih sering membicarakan masalah tersebut dengan sang ayah.
Studi yang dilakukan terhadap para relawan usia 11-15 tahun ini seolah-olah menjadi terobosan baru bagi pentingnya peran ayah dalam keluarga.
Dr. White berharap para ayah bisa lebih menyadari tentang betapa pentingnya peran mereka terhadap kebiasaan buruk yang biasa menimpa anak-anak, khususnya pada remaja putri.
Oleh sebab itu, jika Anda kesulitan menasehati buah hati untuk tidak merokok, maka dorong suami untuk ‘maju’ dan melakukan bagian tersebut